Wednesday, February 20, 2008

Pertama kalinya.............





aku sudah mulai aktif ngantor lagi. Meski cutiku belum habis, tetapi karena aku harus mengurusi project untuk Digital Music University divisi kids aku rela tidak menghabiskan sisa cutiku. Dan aku juga harus rela meninggalkan Haidar dirumah kakak perempuaku.
Setiap kali aku berangkat ke kantor, selalu ku bisikkan ditelinga Haidar,
"Haidar..mama dan papa pergi dulu ya untuk menjemput rejeki dari Allah. Haidar doain mama dan papa. Mama dan papa sayang dengan Haidar. Jadi anak baik selama mama dan papa pergi"
ku cium keningnya sambil membaca surat al Fatihah dan sholawat nabi. Biasanya Haidar akan tersenyum simpul, entah karena dia mengerti atau kebetulan saja.

suatu siang, kakakku menelpon mengabarkan bahwa Haidar sakit. Haidar mencret. Waduh aku benar-benar panik. Tetapi alhamdulilah kakak iparku adalah seorang dokter. Jadi aku bisa tenang, karena Haidar sudah diberi obat khusus untuk bayi. Rasa bersalah tiba-tiba muncul dihatiku. ASIku sedikit sekali, sehingga itu tidak cukup untuk Haidar. Seandainya ASIku banyak mungkin Haidar tidak sakit diusianya yang masih belia. Awalnya Haidar memang sudah demam. DI hari imlek, dimana suasana benar-benar dingin. Tetapi demamnya sudah pulih.

Pertama kalinya kami belajar... menghadapi anak sakit.
Pertama kalinya aku tidak tidur semalamam karena menunggu anakku sayang.
Alhasil setelahnya aku juga sakit. Demam.
Pertama kalinya kulihat Haidar menahan sakit. Dia hanya bisa menangis, aku memeluknya erat. Dia masih meronta, entah apa yang dirasakan. AKu segera konsultasi ke dokter anak kami. Dokter hanya bilang, tidak apa-apa. Dia mencret karena dia flu. Berikan saja oralit, supaya dia tidak kekurangan cairan.
Hampir seminggu Haidar sakit. Tetapi alhamdulilah dia masih mau minum susu dan mau minum ASIku yang jumlahnya memang sedikit.
Selama dia sakit,tidak pernah dia menangis selama berhari-hari. paling-paling ketika dia haus, atau ketika aku menggantikan bajunya karena terkena mencret. Haidar selalu memperlihatkan wajahnya yang tenang. Dia tidur dengan membawa rasa sakitnya. Haidar..cepat sembuh sayang...begitu doaku selalu.

Alhamdulilah...
Haidar kami sudah sembuh. Dia sudah mulai bisa menatap mama dan papanya. Sudah mulai mengerti bila kami ajak bicara.
Pertama kalinya..kulihat Haidar sembuh dari sakitnya...........

we love u Haidar...